Harmoni Selaras Alam di Bumi Panrita Lopi: Hampir 4 Ton Sampah Laut Terkumpul Lewat Aksi Bersih

Bulukumba, Sebuah negeri yang terletak di ujung selatan Provinsi Sulsel ini menyimpan kekayaan sejarah dan budaya maritim yang mendunia. Dijantung selatan, terbentanglah sebuah kabupaten yang telah termasyhur di seantero dunia. Karya-karyanya telah melegenda, terpahat dari kayu bersama lautan. Inilah “Bumi Panrita Lopi,” Tanah Para Ahli Pembuat Perahu dan para Pelaut Ulung, sebuah julukan yang mewakili kisah perjuangan ribuan tangan terampil telah melahirkan Pinisi, perahu legendaris yang berani menantang ombak samudera dunia. Terus berlayar dengan semangat menyatukan keyakinan dan kearifan bahari, membuktikan bahwa di tengah gempuran zaman, nilai-nilai leluhur, gotong royong, dan adalah jangkar terkuat bagi sebuah peradaban. Esensi Kabupaten Bulukumba ini juga terpatri pada kearifan lingkungannya. Sebuah wilayah dari Suku Kajang yang begitu bersahaja dengan hutan dan lingkungan yang lestari, mengajarkan kita arti sejati dari nilai keselarasan hidup manusia dengan alam.

Begitupun semangat dalam menjaga harmoni selaras dengan alam yang mewarnai event Festival Pinisi ke-XV Tahun 2025 di Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sebuah aksi terpatri nyata penuh makna pada Jumat (24/10), ratusan orang bergerak serentak membersihkan sampah di Pantai Merpati. Aksi bertajuk “Edukasi dan Bersih Pantai” ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba bersama Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku-Kementerian Lingkungan Hidup

Diikuti ratusan peserta terdiri dari OPD Kab Bulukumba; Diskominfo DLHK, Dinsos, Sekretariat, Bappeda, PTSP, Disdik, Dinkes, Perhubungan, Satpol PP, Kejaksaan, Diskominfo, Kodim, Kec. Ujung Bulu, Kel. Terang- Terang, Kel. Calle, Kel. Ela-ela, Kel. Kalumeme, Komunitas serta TNI dan Polri bersama Masyarakat sekitar Pantai dengan presentase area yang dibersihkan sekitar 6 (enam) ha atau hampir 98 persen. Adapun data sampah terekapitulasi dan terkumpul, yaitu; Organik: 656 kg diserahkan ke Rumah Kompos; Anorganik: 3.323 kg, dibawa ke Bank Sampah; Residu sebesar 198,95 kg dibawa ke TPA. Sehingga total sampah dalam aksi ini telah berhasil dikumpulkan, sebanyak: 3.979 kg atau hampir menyentuh angka 4 ton. Aksi ini bukan sekadar membersihkan pantai yang kotor, tetapi upaya strategis untuk menanamkan jiwa kemaritiman dan kepedulian ekologi terhadap alam dengan tanggung jawab. Momentum Festival Pinisi menjadi langkah aksi nyata, menyandingkan warisan budaya bahari yang agung dengan tantangan sampah di era modern ini.

Transformasi Lingkungan dan Komitmen Kepemimpinan Kepala Daerah

Mewakili Bupati Bulukumba, Muh. Ali Saleng S.H., M.Si. selaku Sekda Kab. Bulukumba mengapresiasi Pusdal LH SUMA-KLH/BPLH telah memilih Kabupaten Bulukumba sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan ini. Kehadiran dan kolaborasi ini menjadi kehormatan besar bagi kami, sekaligus wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

“Melalui momen ini kami sampaikan bahwa, Bapak Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, senantiasa intens mendorong seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan hari ini juga menjadi momentum penting bagi kita semua untuk memperkuat semangat kolaborasi. Selain pelaksanaan aksi bersih pantai yang baru saja kita saksikan, juga dilakukan penyerahan tempat sampah sebagai bagian dari upaya bersama dalam memperkuat pengelolaan sampah di daerah,” ungkapnya.

“Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan dunia usaha berhasil terwujud melalui program CSR yang menghimpun 26 unit kendaraan roda tiga serta berbagai bantuan tempat sampah. Menunjukkan semangat gotong royong dalam pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Selain keberhasilan aksi kolaborasi ini, Sekda Kab Bulukumba turut mengisahkan transformasi lokasi di acara ini. Kisah tempat yang dulunya merupakan kawasan terkesan “angker” sedikit kumuh, hanya menjadi tempat pembuangan sampah, dan pemukiman dengan sanitasi yang kurang.Namun kini, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun  hampir telah berubah total. Saat ini telah menjadi pusat kuliner, pengembangan UMKM, dan objek wisata kuliner unggulan Kabupaten Bulukumba,” jelasnya didampingi jajaran OPD Kab. Bulukumba bersama ratusan peserta yang hadir.

Sementara itu, Kadis LHK Kab. Bulukumba Uke Indah Permatasari, S.STP., M.Si. berharap agar Aksi Bersih Pantai Merpati bukan hanya menjadi ajang seremonial dalam rangka memeriahkan Festival Pinisi ke-XV 2025. Tetapi lebih dari itu, aksi pantai Merpati sebagai spirit penggugah kesadaran bersama agar masyarakat proaktif menjaga lingkungan.

“Selamat atas suksesnya Festival ini. Sesuai arahan Bapak Bupati dan Wakil Bupati, mari budayakan hidup bersih minimal di lingkungan keluarga kita masing-masing,” pesannya.

 

Sinergi Pusat dan Daerah, Kolaborasi Bersama Masyarakat Kab. Bulukumba

Dimomen yang sama, Kepala Pusat Pengendalian LH SUMA-KLH, Dr. Azri Rasul, S.K.M., M.Si., M.H. sangat mengapresiasi langkah Bapak Bupati Bulukumba dalam menunjukkan komitmen dan kepedulian yang sangat tinggi terhadap kebersihan lingkungan.” Ini adalah contoh langkah nyata pemimpin daerah yang memiliki visi lingkungan yang kuat,” terangnya.

“Tentunya hal ini akan kami laporkan kepada Bapak Menteri, bahwa Bapak Bupati Bulukumba bersama jajarannya termasuk salahsatu sosok Kepala daerah yang konsisten dan peduli terhadap isu lingkungan hidup,” ungkapnya dihadapan ratusan peserta.

“Festival Pinisi adalah kebanggaan kita. Namun, sebuah peradaban maritim yang besar harus dimulai dari tanggung jawab terhadap rumahnya, yaitu laut dan pesisir. Ini adalah jembatan antara semangat kearifan budaya lokal dan aksi kesadaran lingkungan. Melalui Aksi Bersih Indonesia dari Kabupaten Bulukumba ini, Bertepatan juga dengan pelaksanaan Festival Pinisi ke-XV Tahun 2025, Merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pusat dan Daerah bersama komunitas, dan masyarakat dalam menjaga lingkungannya,” ujar Dr. Azri Rasul, mengapresiasi.

Lebih lanjut, Kapusdal LH SUMA-KLH menungkapkan bahwa Aksi yang digelar ini bertujuan sebagai kampanye perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran dalam menjaga ikon wisata Pantai Merpati, serta mengapresiasi tinggi komitmen Bupati Bulukumba yang konsisten melakukan aksi bersih-bersih setiap hari Jumat. Aksi nyata yang melibatkan seluruh unsur pemerintah dan masyarakat ini berhasil mengumpulkan hampir 4 (empat) ton sampah. Semua bergerak bersama menyasar area sekitar 6 (enam) hektar di kawasan Pantai Merpati ini untuk membersihkan sampah, dengan pemasangan 10 titik wadah sampah dan edukasi pemilahan, sekaligus menjadi bukti sinergi daerah yang diharapkan menjadi teladan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Semoga aksi yang kita lakukan hari ini menjadi inspirasi dan teladan bagi daerah lain, serta menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian lingkungan hidup di seluruh wilayah Indonesia,” pungkas Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku-KLH didampingi Kasubbag TU Rina Triany, S.E., M.A.P. dan jajaran.

Dalam mendukung semangat pembangunan berkelanjutan sesuai target Bapak Presiden RI dalam RPJMN 2025-2029. Melalui kemitraan kuat antara KLH/Pusdal LH SUMA dengan Pemda Bulukumba dan komunitas lokal, Pusdal LH SUMA-KLH dalam kegiatan ini juga turut diserahkan bantuan puluhan unit tempat sampah kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba. Aksi Edukasi dan Bersih Pantai Merpati menjadi semangat dalam melestarikan budaya maritim yang harus beriringan dengan menjaga kebersihan lingkungan secara bersama-sama.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *