Pusdal SUMA KLH Dorong Kota Parepare dengan Target Pengelolaan Sampah Semakin Maju

Parepare, Semangat kolaborasi untuk lingkungan bersih dan sehat dari sampah intens dilakukan Pusdal LH SUMA-KLH kepada 102 Kabupaten Kota pada wilayah kerjanya. Salah satunya melalui kunjungan kerja kepada Pemkot Parepare, Jumat, (8/8) di Aula Pertemuan Kantor Walikota Parepare.

 

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Walikota ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam pengelolaan sampah.

 

Harapan dan Komitmen Penuh dari Pemkot Parepare

Pj. Sekda Parepare, Amarun Agung Hamka, S.STP., M.Si.

menyambut hangat tim dari Pusdal LH SUMA-KLH. Dalam sambutannya, ia tidak menutupi tantangan yang dihadapi Kota Parepare, terutama dalam sektor pengelolaan sampah. “Kami telah banyak melakukan upaya, mulai dari pengelolaan sampah di semua lini, keberadaan bank sampah hingga program Jumat bersih. Namun, langkah ini tentunya dirasakan masih belum sempurna,” ujarnya.

Ia berharap Pusdal LH dapat memberikan bimbingan dan pembinaan. “Kunjungan ini, menurutnya, adalah kesempatan emas untuk mempererat kerja sama demi mewujudkan Parepare sebagai kota yang tidak hanya bersih, tetapi juga berdaya saing,”tuturnya dihadapan lurah dan camat serta SKPD Pemkot Parepare.

 

Mengurai Tantangan, Merancang Solusi dan Mempertahankan Prestasi

Kapusdal LH SUMA-KLH, Dr. Azri Rasul., S.K.M., M.Si., M.H. didampingi Kepala Bidang Wilayah II Arnianah Alwi., M.Si. hadir menyampaikan bahwa timnya telah melakukan verifikasi lapangan di Kota Parepare, dengan data dan solusi yang terperinci.  Ia mengungkapkan bahwa Parepare masuk dalam daftar 171 kabupaten/kota yang akan menerima pembinaan intensif dari pemerintah pusat.

Ia kembali menguraikan pesannya agar timbulan sampah harian di Parepare agar semakin intens diatasi. Hal ini menjadi tantangan serius, terutama dalam pengelolaan TPA menuju sanitary landfil sesuai amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

 

“Kami mendorong Parepare untuk meningkatkan pengelolaan sampah, khususnya di hulu dan tengah hingga mencapai target 51,2 persen pada 2025,” pesannnya.

 

Untuk mencapai target itu, Pusdal LH SUMA-KLH mengungkapkan pentingnya pemanfaatan teknologi modern seperti RDF (Refuse Derived Fuel) dan mendorong peran aktif masyarakat melalui bank sampah serta Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Tujuannya jelas, mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan menciptakan kemandirian ekonomi dari pengelolaan sampah.

 

Respons Positif dan Langkah Nyata Dinas LH Kota Parepare

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parepare, Susianna, turut memaparkan langkah-langkah konkret yang sudah dan akan dilakukan. “Kami telah menjalin MoU dengan Bosowa dan saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk teknologi RDF,” ungkap Susianna.

Dukungan penuh juga datang dari Bapak Walikota dan Bapak Wakil Walikota Parepare, dengan pengadaan empat armada baru dan puluhan bak sampah. Bahkan, kesejahteraan para pekerja sampah DLH kini terjamin dengan fasilitas BPJS Kesehatan. Kemitraan dengan Pertamina pun semakin diperluas, mulai dari program bank sampah hingga inovasi biogas.

 

Namun, Susianna juga mengakui adanya sejumlah kebutuhan mendesak di TPA, seperti penambahan alat berat, perbaikan pengelolaan air lindi, dan perhatian serius pada jaringan pipa gas metan.

 

Pertemuan ini menjadi cermin komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan sinergi dan inovasi, visi untuk mewujudkan Parepare yang semakin bersih dan berkelanjutan perlahan namun pasti dapat terwujud.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *