KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, melaksanakan penanaman dengan pola agroforestri pada areal perhutanan sosial di Desa Puuhopa, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Minggu (23/3/2025). Kegiatan ini merupakan upaya strategis untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah Sultra, sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan lahan perhutanan sosial secara berkelanjutan.
Penanaman agroforestri ini dilaksanakan secara serentak di empat kabupaten di Sultra, yaitu Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, dan Kolaka Timur. Target luas lahan yang akan dikelola dengan sistem agroforestri di Sultra mencapai 125 ribu hektare. Di Desa Puuhopa, kegiatan ini dimulai dengan luas lahan 6 hektare, dengan jenis tanaman yang ditanam meliputi jagung, padi, durian, dan mangga.
Gubernur Andi Sumangerukka menjelaskan bahwa penanaman agroforestri ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. “Agroforestri adalah solusi cerdas yang menggabungkan tanaman pertanian jangka pendek seperti jagung dan padi dengan tanaman kehutanan jangka panjang seperti durian dan mangga. Ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Kolaborasi Multi-Pihak untuk Keberhasilan Program
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kehutanan Provinsi Sultra dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sultra, bersama dengan sejumlah perusahaan yang menjadi mitra kerja DLH Prov. Sultra dan Dishut Prov. Sultra beserta lembaga keuangan, termasuk PT BSJ (Bumi Sentosa Jaya), PT Vale Pomalaa, PT DSSP Kendari, PT VDNI, PT OSS, PT Telkom, PT PLN, Bank Mandiri, Bank Sultra, Bank BPR Bahteramas Konawe, dan Bank Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan di Sultra.
Plt. Kepala Dinas Kehutanan Sultra, Dedi Irwanto, menambahkan bahwa program ini memanfaatkan lahan perhutanan sosial yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. “Lahan seluas 125 ribu hektare ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan sistem agroforestri, masyarakat dapat menanam tanaman jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sambil menunggu hasil dari tanaman jangka panjang yang bernilai ekonomi tinggi,” jelasnya.
Manfaat Ganda: Ekonomi dan Lingkungan
Agroforestri dinilai sebagai sistem yang ramah lingkungan karena mampu menjaga keseimbangan ekosistem. Kombinasi tanaman pertanian dan kehutanan ini juga dapat mencegah degradasi lahan serta meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, program ini diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap hutan alam, karena masyarakat memiliki alternatif sumber penghasilan yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sultra, Andi Makkawaru, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan dan lembaga keuangan, menjadi kunci keberhasilan program ini. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari PT BSJ, PT Vale Pomalaa, PT DSSP Kendari, PT VIDNI, PT OSS, PT Telkom, PT PLN, serta Bank Mandiri, Bank Sultra, Bank BPR Bahteramas Konawe, dan Bank Indonesia. Sinergi ini membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dicapai melalui kerja sama semua pihak,” ujarnya.
Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Masyarakat
Kegiatan penanaman agroforestri ini turut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Ketua DPRD Sultra, serta jajaran Forkopimda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
Gubernur Sumangerukka juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program ini. “Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Pemerintah akan terus mendukung melalui pendampingan teknis dan penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan,” ucapnya.
Agroforestri: Solusi Berkelanjutan untuk Masa Depan
Agroforestri merupakan sistem usaha tani yang mengombinasikan tanaman pertanian dan kehutanan dalam satu lahan. Sistem ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga memberikan manfaat ekologis seperti konservasi tanah, air, dan keanekaragaman hayati.
Di Sultra, agroforestri diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, swasta, dan partisipasi aktif masyarakat, program ini diyakini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pembangunan daerah.
Penutup
Kegiatan penanaman agroforestri di Desa Puuhopa, Konawe, menjadi langkah awal yang strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Sultra. Melalui kolaborasi antara pemerintah, swasta, lembaga keuangan, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan yang dapat direplikasi di daerah lain.