Presentasi karya siswa bagi Program studi S2 dan S3 merupakan suatu kewajiban bagiĀ setiap ASN di Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Hal ini juga berlaku bagi kedua ASN P3E SUMA-KLHK, Tri Novianto dan Suwardi yang telah menamatkan studi Magisternya di Universitas Hasanuddin dan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Bangun Praja pada Senin (14 Maret 2022) yang lalu.
Acara ini juga dimoderatori Langsung oleh Faisal Muis Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup P3E SUMA-KLHK serta tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya.
Nampak hadir dalam karya siswa pemaparan tesis dari Tri Novianto dan Suwardi ini, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Dr. Darhamsyah, Kepala Bidang Evaluasi Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Mery Hadriyani, M.Si, Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional Serta Fungsional pelaksana dan para Penanggap eksternal dari BPDAsHL Jeneberang Saddang, Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Karhutla.
Penanggap dari Balai BPDASHL Jeneberang Saddang, Edi S.Hut, M.Hut., proposal, hasil dan ujian meja. Semakin banyak kepala yang memikirkan sesuatu, maka semakin mudah sesuatu masalah itu dilaksanakan.
Tri Novianto tampil dalam paparan Karya Siswanya, mengangkat tentang ‘Strategi Mitigasi dan Adaptasi pada daerah banjir di Kabupaten Gowa pada Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang’.
Ia mengungkapkan secara spasial kami tetap mempertimbangkan kajian DAS dan tetap menghasilkan kajian kajian literasi yang normatif.
Rekomendasi yang dihasilkan terkait Penanganan Bencana ini melibatkan berbagai pihak dalam penanganan DAS secara terkait dan terpadu.
Sementara itu Penyaji berikutnya pada kegiatan ini, Suwardi turut mengungkapkan dalam karya siswanya dengan mengangkat tema ‘Strategi Peningkatan kualitas air berdasarkan penggunaan Lahan di DAS Jeneberang Sulawesi Selatan’.
“Mengambil penelitian tentang DAS Jeneberang karena DAS ini masuk dalam DAS kritis dan masuk dalam prioritas pemulihan,” ungkapnya.
Permasalahan utama adalah Aktivitas penggunaan lahan dari hulu hingga hilir yang menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan.
Sementara itu, menurut salah satu penanggap, Syarifuddin, JFT Analis Kebijakan Madya juga Mengungkapkan bagaimana kajian ini bermanfaat bagi para stakeholder, Masyarakat dan Pemerintah.
Bagiamana mengolah hasinya menjadi suatu kebijakan, atau ‘policy brief.’ “Pada sasaran policy brief‘ adalah advokasi kebijakan, bagaimana mempengaruhi isi kepala, isi hati para decision maker supaya hasil penelitian disertasi ini bermanfaat,” pungkasnya.