Makale, Pemerintah Kabupaten Tana Toraja mempertegas langkah strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sampah melalui agenda Sosialisasi dan Pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim), Sekolah Adiwiyata, dan Adipura, di Makale, Rabu (15/10). Pertemuan yang dihadiri Bupati dr. Zadrak Tombeg, Sp.A. dan Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku Dr. Azri Rasul S.K.M., M.Si., M.H., bertujuan merespons peningkatan sektor pengelolaan lingkungan hidup dalam target standar Program Adipura, Adiwiyata dan Kampung Iklim.
Dalam acara yang bertajuk “Bersama Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan Menuju Tana Toraja Masero” Suasana keakraban penuh rasa kekeluargaan terasa hangat. Seluruh elemen mulai dari Tokoh Adat, ibu-ibu PKK, Kepala OPD Pemkab TanaToraja, Kepala Sekolah hingga Kelompok Komunitas Bank Sampah turut hadir dalam menyatukan hati dan langkah.
Bupati Tana Toraja: “Ini Bukan Soal Nilai, tapi Kepedulian dan Nurani Peduli Lingkungan”
Dalam sambutannya, Bupati Tana Toraja, dr. Zadrak Tombeg, Sp.A. menegaskan bahwa pertemuan ini jauh lebih penting daripada sekadar urusan penilaian Adipura.
“Pada pertemuan yang berlangsung hari ini bukan untuk mendapat ‘nilai’ tetapi sebuah pertemuan fundamental untuk mengelola lingkungan dan ekologi yang lebih baik dan sehat. Kita tidak boleh anti kritik. Kita terima kritik untuk api semangat memperbaiki diri, kritik membangun dalam roda pemerintahan ini,” tutur Bupati Tana Toraja.
Bupati Zadrak Tombeg kembali mengingatkan akan pentingnya sektor pariwisata sebagai denyut nadi di Kab. Tana Toraja. “Tidak ada pariwisata maju kalau kota kita ini kotor. Kita menyadari PAD kita dari sektor wisata, maka kita harus bersinergi semua untuk menjadikan Tana Toraja Masero dan sejahtera beriringan dengan lingkungan asri dan lestari. Melalui ‘Toraya Masero”, kita wujudkan Tana Toraja yang Maju, Aman, Sehat, Ekologis, dan Religius.
Perda Sampah: Disiplin dan Edukasi
Komitmen Bupati Tana Toraja dan jajaran tidak hanya berhenti pada semangat, tetapi diwujudkan dalam langkah nyata. Pemkab Tana Toraja telah mengajukan anggaran untuk penambahan alat berat sampah, menjadikannya prioritas pembangunan. Yang paling menarik, Pemkab tengah menggodok Peraturan Daerah (Perda) mengenai sampah yang berfokus pada kedisiplinan dan edukasi.
Perda ini akan melibatkan Tim Telusur Reaksi Cepat dari DLH dan Relawan untuk menerapkan sanksi sosial ketika ada warga yang membuang sampah sembarangan dari mobil, dan sanksi denda jika pelanggaran diulang. Ini bukan tentang menghukum, melainkan tentang membangun pilar kesadaran kolektif. Sebagai prinsip hidup, Bupati Zadrak meluncurkan jargon yang kini menjadi ikon warga. “Tana Toraja ini Masero, bersih pikiran, bersih hati, dan bersih lingkungan,” pesan Bupati Tana
Dorong Pemkab Tana Toraja Menuju Kota Peduli Lingkungan
Dalam sambutannya Kapusdal LH SUMA -KLH, Dr. Azri Rasul S.K.M., M.Si., M.H. mengapresiasi Kab Tana Toraja menuju Kota wisata yang peduli akan lingkungan.
“Untuk dapat mewujudkan Kota bersih dan Kota hijau tersebut, maka dalam hal ini target nilai Adipura harus memiliki nilai standar minimal 75, sementara untuk Adipura Kencana maka nilainya harus diatas angka 85,” pesan Dr. Azri Rasul.
Lebih lanjut, pasca pemantauan beberapa bulan lalu, Nilai Kab Tana Toraja masih sekian, dan kami mendapatkan laporan bahwa sudah jauh lebih baik saat sekarang. Untuk pengelolaan lingkungan yang dinilai dari program adipura dari fisik dan non fisik. Dengan substansi antara lain; cara menata menanam pohon dan memilah mengelola sampah ada di pemangku Dinas Lingkungan Hidup Kab Tana Toraja.
“Pentingnya pengelolaan di tingkat OPD untuk mengelola dan bersinergi bersama untuk menuju Tana Toraja Masero,” pesannya.
Sebelumnya, Tim penilai dan Pengawas dari KLH menunjukkan yang sempat tidak terlihat dan tidak tersentuh, dan ini termasuk penilaian. Namun, sekarang sudah banyak perubahan dan kerjasama antar stakeholder dari DLH Kab Tanatoraja bersama OPD lainnya.
“Ini merupakan wujud komitmen Bapak Bupati untuk Tana Toraja yang kita cintai bersama. kebersihan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas Bupati Tana Toraja,” pungkas Dr. Azri Rasul.
Pentingnya Sinergitas Lintas Sektor
Sementara itu, Kadis LH Kab Tana Toraja, Nirus Nikolas SP. S.Sos., M.Si. turut menyampaikan laporan kegiatan sosialisasi dan pembinaan yang mengundang seluruh stakeholder untuk bergotong royong dan bekerjasama untuk turut mengelola sampah dan menjaga lingkungan di Kab Tana Toraja. Tak lupa kami juga menggandeng pihak akademisi untuk melihat dan berbenah di TPA kami ini,” pesannya.
Sementara itu, Kabidwil II Pusdal LH SUMA-KLH Arnianah Alwi S.Si., M.Si. bersama Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Madya Mery Hadriyani Chairuddin, S.E., M.Si. turut memberikan sentuhan humanis melalui paparan Adiwiyata pada pembentukan karakter. Ia berpesan, dalam memilih kader lingkungan di sekolah, fokuslah pada siswa yang peduli dan memiliki empati tinggi, bukan semata-mata murid yang paling pintar. “Kader-kader ini yang akan menjadi contoh. Murid yang memiliki empati dan jiwa kepedulian yang tinggi ke teman-temannya,” kuncinya.
Sinergi ini menandai babak baru bagi Tana Toraja. Dengan menggandeng akademisi dan bersinergi bersama masyarakat dan lintas sektor. Pemkab Tana Toraja optimistis terus dikenal sebagai Kota Wisata yang bersih, asri serta maju, aman, sehat, ekologis, dan religius (Masero).