Pusdal LH SUMA-KLH Dorong Makassar Tingkatkan Pengelolaan Lingkungan Menuju Kota Bersih dan Hijau

Makassar, Mendukung Asta Cita Presiden RI dan Program kerja KLH/BPLH dalam Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam, Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku-KLH, Azri Rasul didampingi Kepala Bidang Wilayah II Arnianah Alwi menghadiri Rakornis Pembinaan Pengelolaan Lingkungan pada Jumat (1/08) di Ruang Sipakatau Kantor Balaikota Makassar.

 

Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Walikota Makassar Munafri Arifuddin didampingi jajaran SKPD, Camat dan Lurah se-Kota Makassar. Dalam sambutan pembukaannya, Walikota Makassar menegaskan komitmennya terhadap program-program lingkungan.

Pekerjaan ini bukan saja terlegitimasi secara dokumen yang rapi, namun harus dengan aksi nyata. “Saya berharap kita membangun kesepakatan bersama dalam meraih tujuan, sehingga kita ini bisa berkompetisi dalam meraih Adipura,” ungkapnya.

 

Munafri Arifuddin kembali mengungkapkan bahwa pekerjaan lingkungan harus konkret dan terasa manfaatnya bagi masyarakat.

 

Sejak awal, saya sangat peduli pada kebersihan, kesehatan dan pemberdayaan, Proses ini memberi dampak bukan saja pada pemerintah tapi bertuju pada apa yang mejadi kepentingan masyarakat.

Terkait pengolahan sampah organik, Kami juga memprogramkan biopori di setiap RT, maggot dan ecoenzym serta menumbuhkan Bank sampah dan TPS3R. “Tiap-tiap Kecamatan wajib punya TPS3R. Para lurah agar mengidentifikasi jumlah tempat sampah dan jumlah tempat biopori dalam lingkup kerja kita,” pesan Walikota Makassar.

 

“Sehingga proses sampah di kota Makassar hanya residu yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Semua harus punya komitmen yang kuat,” harapnya.

 

Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku-KLH Azri Rasul sangat mengapresiasi upaya Pemkot Makassar dalam peningkatan pengelolaan lingkungan. Ia mendorong Kota Makassar ini dalam pengelolaan sampah mulai dari hulu, tengah dan hilir. Hal ini sebagai upaya memenuhi kriteria Adipura dengan parameter 51,2% sampah harus dikelola. “Kita akan melihat peran SKPD dan para sektor pendukung lainnya. Seperti para pengumpul sampah dan pendataan hingga pengelolaan sampah selain yang dikelola secara formal (RDF atau Bank Sampah),” jelas Kapusdal LH SUMA-KLH dihadapan hadirin.

Lebih lanjut, Azri Rasul mengusulkan agar Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN di lingkungan Pemkot Makassar dihubungkan dengan ‘reward and punishment’ dalam program pengurangan sampah. “Ini juga diharapkan dapat memotivasi seluruh jajaran ASN Pemerintah di Kota Makassar untuk berkontribusi aktif. Sehingga kedepannya, Makassar menjadi Kota bersih dan hijau,” pesannya.

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Helmy Budiman, turut menambahkan bahwa pihaknya telah menjalankan berbagai program, seperti Jum’at Bersih, larangan penggunaan plastik sekali pakai, dan memberikan insentif sebagai bagian dari penilaian RT/RW dengan program pengelolaan sampahnya tercapai, Lomba kebersihan antar-kelurahan juga akan digelar setiap bulan untuk memicu semangat warga. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan Fadli Padi yang akan turut membantu Pemkot Makassar dengan optimis dapat mencapai target ‘zero waste dan meraih predikat kota bersih serta hijau’.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *