P3E SUMA KLHK Apresiasi DLH Kab. Bone, Dukung Program KLHK Komitmen Tangani Perubahan Iklim lewat Program Kampung Iklim

Dinas LH Kabupaten Bone menggelar kegiatan pengurangan dampak perubahan iklim, “think globally, act locally” serta pembinaan Program Kampung Iklim tahun 2023 pada Selasa, di (21/03/2023) bertempat di Gedung Pertemuan Novena Hotel, Kabupaten Bone.

 

Kegiatan yang digagas oleh DLH kabupaten Bone ini menitik beratkan terhadap aksi Program Kampung Iklim di tingkat tapak yang menyasar pada desa atau kelurahan.

Bupati Bone Dr. H. Andi Fahsar M. Padjalangi, M.Si. dalam sambutannya yang dibawakan oleh Asisten III Bupati Bone Bidang Administrasi Umum, H. Andi Yusuf S.IP., M.H. mengungkapkan bahwa Atas nama Pemerintah Kabupaten Bone maupun pribadi, saya mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Desa para Penggiat PROKLIM dan semua pihak atas keberhasilannya meraih prestasi PROKLIM Tahun 2022 dan membawa nama harum Kabupaten Bone Selama ini.

 

Lebih lanjut Asisten III Kabupaten Bone mengungkapkan dalam sambutannya bahwa saya berharap kampung iklim menjadi program yang berkesinambungan dalam penanggulangan perubahan iklim di tingkat dasar.

 

Program Kampung Iklim adalah Program berlingkup Nasional yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka meningkatkan keterlibatan Masyarakat dan pemangku kepentingan lain penguatan kapasitas adaptasi untuk melakukan terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gaa rumah kaca (GRK).

 

“Presiden Republik Indonesia dalam acara “climate adaptation summit” Tahun 2021 telah menyampaikan komitmen Indonesia dalam menangani perubahan iklim melalui program Kampung iklim dengan target 20.000 kampung pada Tahun 2024,” terang Andi Yusuf.

 

“Marilah kita bersama sama saling memotivasi untuk berkomitmen dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Bone dengan Program Kampung Iklim,” pungkas Asisten III Kabupaten Bone saat membacakan sambutan Bupati.

Sementara itu Kepala P3E SUMA KLHK Dr. Darhamsyah dalam sambutannya, mengapresiasi kegiatan ProIklim oleh Pemerintah Kabupaten Bone melalui Dinas LIngkungan Hidup yang dinakhodai oleh Dray Vibrianto.

 

Lebih lanjut Kapus P3E SUMA KLHK ini mengungkapkan pentingnya Berpikir sederhana namun berpikir secara global.

 

“Perubahan itu perlu dalam kehidupan seperti menjaga lingkungan adalah menjaga diri kita sendiri. Jika anda mencintai alam, maka alam akan mencintai kita,” ungkap Darhamsyah yang juga merupakan sosok ‘professional coach international’ dan peraih ASN Teladan Nasional dari Kementerian PAN RB tingkat Pratama melalui formula inovasi “enjoy life with eco life”.

Di kesempatan yang sama Kepala Dinas LH Kabupaten Bone, Dray Vibrianto S.IP., M.Si. mengapresiasi kehadiran Kapus P3E SUMA bersama tim ke Kabupaten Bone.

 

Lebih lanjut dikatakannya bahwa Proiklim merupakan tingkat mitigasi paling dasar.

 

“Apa sih proiklim itu?

Kalau kita berbicara tentang lingkungan, maka kita berbicara tentang prediksi,” ungkap Kadis LH Kabupaten Bone ini.

 

“Apa yang kita nikmati maka itulah pekerjaan beberapa generasi di atas kita, berbicara tentang lingkungan. Apa yg terjadi di Bone kedepannya,” terang sosok Kadis LH yang telah malang melintang berkhidmat sebagai Komandan Satpol PP hingga Kalaksa BPBD Kab. Bone.

 

Mengapa perubahan iklim sangat bahaya, sekarang cuaca tidak menentu. Perubahan cuaca berpengaruh pada pangan.

 

Tuhan sudah menyiapkan udara hingga air yang bersih, terutama di desa desa. Kita semua ini menjadi garda terdepan.

 

Lingkungan yang kita jaga ini berguna untuk anak cucu kita nanti.

 

Ada yang tak bisa dibeli dengan uang yakni udara yang bersih, lingkungan hingga air yang bersih

 

Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua, namun tidak cukup untuk memenuhi keinginan segelintirkecil manusia yang serakah,” kata Kadis Dray Vibrianto mengutip pesan dari Mahatma Gandhi.

Sesi dilanjutkan dengan pemaparan dari Hardi Buhaerah, sosok penggiat desa Kabupaten Bone, Mobile journalist tv desa jakarta hingga pimred tv desa bone.

 

Menurutnya bahwa Program kampung iklim berbicara tentang sustainable, berbicara tentang keberlanjutan.

 

“Teringat pada suatu kisah inspirasi,” ungkapnya. Berikut kisahnya, ada seorang pelari jarak jauh dari Tanzania namanya Jhon Ahwari namun karena perbedaan suhu cuaca. Hingga pada etape lintasan di km 19, ia mengalami cidera.

 

Namun karena semangat dan tekad yang kuat, hingga akhirnya sosok Jhon Ahwari dengan perlahan dan langkah tertatih tatih memasuki jalur lintasan finish, hingga akhirnya penonton bersorak dan gemuruh tepuk tangan disertai standing aplause dari para ribuan penonton.

 

Setelah di wawancarai mengapa ia melakukan aksi ini dan tidak menyerah saja..?, Jhon pun mengatakan bahwa negara saya Tanzania mengirim ke Meksiko untuk mengakhiri pertandingan, bukan untuk menyerah di tengah jalan.

 

Dari kisah yang diatas kita dapat menarik makna bahwa bagi kita yang memegang amanah pemangku kepentingan sebaiknya menjalankan dengan penuh tanggung jawab.

 

Begitu juga sosok Greeta, rutin berkampanye tentang perubahan iklim dan hal ini telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.

“Kembali ke Proiklim, Proiklim di tapak buat apa? stigmanya adalah bukan tugas pemerintah desa/pemangku kepentingan,” terang Hardi.

 

“Hanya menghabiskan anggaran, masih banyak yang lebih prioritas hingga lahir stigma ‘bahwa ada program ada dana’ ,” jelasnya lagi.

 

Padahal dampaknya sangat besar ke masyarakat. Menurut UU Desa No.6/2014 bahwa tujuan pembangunan desa tentang pemanfaatn SDA secara berkelanjutan hal ini sesuai SDGs Desa.

 

Adapun Dampak pemanasan global antara lain; kekeringan, banjir/rob, longsor, abrasi, puting beliung, penyakit, dll.

 

Sementara dampaknya sangat besar antara lain; kekeringan, banjir/rob, abrasi, puting beliung, penyakit.

 

“Saat ini sistem Monokultur dan Polikultur, Ekologi melawan Ekonomi hingga berkurangnya vegetasi dari tanaman hutan menjadi tanaman pangan,” beber Jurnalis Senior ini.

 

Seperti peningkatan ketahanan pangan; Inovasi ketahanan pangan, pertanian ramah lingkungan

 

Seperti Alur; masyarakat menanam, bumdes membeli dan mengolah lalu menjual kembali.

 

Efek proiklim seperti di Desa Poleonro, salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone.

 

Yakni antara lain; untuk Lingkungan Yakni tutupan vegetasi terjaga, sungai tidak pernah kering, lingkungan tetap asri.

 

Ekonomi; penjualan pupuk kompos, penjualan minyak kelapa tanak organik, beras merah organik.

 

Untuk Desa menjadi faktor penentu status desa mandiri, anggaran kinerja dari dana desa.

 

“Semuanya untuk mencapai target kampung iklim untuk kita semua,” kuncinya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *