Pembekalan Penguatan Anti Korupsi dari KPK, Ada Pesan Menteri LHK Siti Nurbaya Kepada Seluruh Jajaran KLHK

Guna menguatkan komitmen integritas para penyelenggara negara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang Pimpinan Kementerian/Lembaga, dan pejabat struktural Eselon I mengikuti ‘Executive Briefing Pembekalan Anti Korupsi’.

 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendapatkan kesempatan pertama pada periode Tahun 2022 untuk mengikuti agenda bertajuk Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas) yang digelar di Gedung Merah Putih KPK Jakarta pada Selasa (24/5/2022) sebagaimana dikutip dalam rilis PPID Humas KLHK.

 

Pada kesempatan ini, Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan bahwa PAKU Integritas merupakan program pencegahan korupsi melalui pendidikan dan pelatihan dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan anti korupsi.

 

Ketua KPK kembali mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinannya, KPK tengah fokus dengan pendekatan konsep trisula dalam upaya penanganan korupsi di Tanah Air, yaitu pendidikan masyarakat, pencegahan, dan penindakan.

 

Disampaikan Firli bahwa tidak akan ada celah bagi perilaku korupsi dalam budaya demokrasi yang terbuka. Tindakan korupsi juga muncul dimana ada kekuasaan dan kesempatan yang tidak dibarengi dengan integritas. Dengan integritas yang dimiliki, mampu menjadi faktor utama mencegah penyelenggara negara terperangkap dalam kasus korupsi.

 

“Siapapun bisa terlibat perkara korupsi, atau menjadi koruptor karena ada kekuasaan, ada kesempatan dan kurangnya integritas. Oleh karena itu, mari bangun, jaga, dan pelihara integritas kita sebagai penyelenggara negara,” pesan Firli di hadapan Menteri LHK, Wakil Menteri LHK, dan seluruh jajaran Eselon I KLHK.

 

Lebih lanjut, Firli kembali menyampaikan bahwa KPK saat ini gencar melakukan pendidikan antikorupsi untuk membangun budaya antikorupsi. Sebagaimana visi KPK yakni bersama masyarakat menurunkan angka korupsi untuk mewujudkan Indonesia maju.

 

Salah satu instrumennya ialah dengan orkestrasi pemberantasan korupsi yang masuk menyentuh kamar-kamar kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, yudikatif, eksekutif dan partai politik. Dalam orkestrasi pemberantasan korupsi ini, KPK ingin membangun kesadaran bersama bahwa korupsi itu merupakan musuh bersama.

 

Dalam sesi diskusi, Firli mengingatkan kembali tujuan bernegara dan pentingnya asas keterbukaan untuk mengurangi celah korupsi. Selain itu, berkembang juga diskusi tentang pentingnya membangun sistem dan mekanisme kerja yang selain memudahkan juga memenuhi prinsip keterbukaan.

 

Dikesempatan yang sama,

Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan juga terimakasih atas prakarsa KPK melibatkan KLHK dalam agenda PAKU Integritas, karena mandat kerja KLHK setidaknya terkait dengan 4 (Empat) dari 5 (Lima) hal fokus kerja KPK yaitu Sumber Daya Alam, Pelayanan Publik, Penegakan Hukum dan Tata Niaga.

 

“Saya tekankan tiga hal kepada seluruh jajaran di KLHK, yaitu jangan melanggar hukum, jangan ada ruang gelap atau transaksi tersembunyi, dan saya juga terus mengarahkan agar tertib anggaran yang didukung tertib administrasi,” pesan Menteri LHK Siti Nurbaya.

 

Selain, Pembekalan Anti Korupsi bagi Penyelenggara Negara (Executive Briefing) seperti yang dilakukan pada hari ini, Para pejabat Eselon I KLHK juga akan mengikuti kegiatan Diklat Pembangunan Integritas yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan/training selama satu hari dan ‘studi ekskursi’ ke rumah tahanan KPK.

 

Tidak hanya penyelenggara negara, didalam kegiatan ini para pasangan penyelenggara negara juga mendapatkan pembekalan secara terpisah mengenai peran pasangan dalam upaya pencegahan korupsi berbasis keluarga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *