Kepala P3E SUMA-KLHK Berbagi Ilmu pada Webinar Eco Office dan Eco Masjid oleh Departemen Lingkungan Hidup DPP Wahdah Islamiyah

Kegiatan webinar tersebut digelar hari i ni pada Ahad (22/05/2022) melalui sambungan tautan zoom.

 

Hadir di acara tersebut Ketua DPP Wahdah Islamiyah bidang pelayanan ummat, Drs. Ahmad Yunus sebagai Keynote Speaker, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH- SDA) Majelis Ulama Indonesia Dr. Ir. Hayu Susilo Prabowo, M.Hum., serta  Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E SUMA-KLHK) Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si.

Drs. Ahmad Yunus, Ketua DPP Wahdah Islamiyah,

Dalam sambutannya Ketua DPP Wahdah Islamiyah bidang pelayanan ummat, Drs. Ahmad Yunus mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

 

Sementara itu Dr. Hayu Susilo dalam paparannya bertema Sosialisasi Konsep ECO Masjid mengungkapkan bahwa Dari Masjid memakmurkan bumi dengan memelihara lingkungan hidup dalam tujuan Syariah (Magashid al- Syariah)

 

Selanjutnya Dr. Hayu kembali menambahkan tentang Islam dan Perubahan iklim serta Dampak perubahan iklim dan pemanasan global serta adanya krisis lingkungan dengan krisis moral.

Dr. Hayu Susilo Prabowo, Ketua LembagaPemuliaan Lingkungan Hidup dan SDA, Majelis Ulama Indonesia

Serta Penerapan progam Eco Masjid diantaranya gerakan pemanenan air hujan, sumur resapan, pembibitan dan penanaman pohon, penghematan air kran, embung desa hingga Eco Drainase dan pengelolaan sampah melalui Pengurus (Idarah) Jamaah (Imarah) serta Bangunan (Riayah). Tentunya peranan ummat melalui motivasi dari Da’i.

 

Sementara itu Dr. Darhamsyah yang hadir pada webinar sosialisasi Eco Masjid dan Eco Office, Wahdah Islamiyah dengan tema Konsep Eco Office mengungkapkan

 

Program EcoOffice ini meliputi unsur perencana, pengolahan, pengawasan dan tim evaluasi.

Dr. Ir. Darhamsyah M.Si., Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku

Lebih lanjut Kepala P3E SUMA-KLHK ini mengungkapkan progam Permanen Air Hujan juga merupakan salah satu gerakan sedekah air kepada bumi.

 

Secara mental orang dengan kesadaran (related awerenes) keterhubungan dengan alam (nature related) manfaatnya bukan hanya diri kita sendiri tetapi juga kepada orang lain dengan

Sesi Ini juga dilanjutkan dengan tanya jawab dengan dimoderatori oleh Ust. Lajumadin.

 

Salah satu peserta dari Bukittinggi, Ridwan Syam DPD Kota Bukittinggi mengajukan pertanyaan yakni; apakah peralatan peralatan dari pemanenan air hujan dapat dibuat dengan cara sederhana?

 

Dr. Darhamsyah kembali mengungkapkan bahwa peralatan secara prinsip dapat menggunakan peralatan dari bahan bekas.

 

“Untuk yang mempunyai sumur, dapat juga menyalurkan air hujannya mengalirkan langsung ke sumur,” tambahnya lagi.

 

Ada juga pertanyaan yang dilontarkan dari MPW Lingkungan Hidup Sultra, Hamsinah.

 

Apakah sampah bisa dirubah menjadi gas rumah tangga atau dirubah menjadi listrik rumah tangga?

 

Darhamsyah mengungkapkan, bahwa cara ini sangat bisa diaplikasikan. Contohnya pada TPA Kendari, Kampung Mandiri. yang beberapa saat lalu menggunakan teknik ini. “Septictank komunal juga bisa diaplikasikan,” ujarnya lagi.

 

Sementara itu peserta Hari Prabowo juga mengajukan pertanyaan tentang Bagaimanakah membuat saringan pada penampungan air hujan?

 

Kapus P3E SUMA-KLHK ini menambahkan bahwa bisa memakai konsep bola-bola pada tangki penampungan pada tetirisan jalur air hujan yang jatuh ke dalam tangki

 

Tanpa terasa pertemuan webinar ini berlangsung lancar dan khidmat hingga sesi akhir acara dengan para peserta yang tersebar dari seluruh wilayah pelosok Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *