Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Menteri LHK Nomor P.18/2018 tentang Pelayanan Informasi Publik.
Sehingga menjadi rujukan para pelaksana tim kehumasan di seluruh Satker LHK yang tersebar di seluruh penjuru pelosok Indonesia.
Terutama bagi Internal KLHK, dalam menjalankan program pemerintah serta melaksanakan pengelolaan dan pelayanan informasi publik terkait ‘hak akses’ informasi masyarakat.
Hal ini pun gencar dilakukan di lingkup Satker LHK Sulawesi Selatan, dalam menyatukan ritme dan semangat kolaborasi untuk melaksanakan amanat dari pucuk pimpinan tertinggi di KLHK ini.
Berkaitan hal tersebut, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku, P3E SUMA- KLHK bersama KlikHijau.com, hadir bersinergi dalam kegiatan bertajuk ‘Media Briefing dan Pelatihan Penguatan Kapasitas Kehumasan’ dengan menggandeng para insan humas di 13 UPT wilayah Satuan Kerja LHK Sulawesi Selatan pada Senin (28/03/2022) di Gedung Rachmat Witoelar, P3E SUMA Jl. Perintis Kemerdekaan Km17, Makassar-Sulsel.
Kegiatan yang ditunggu tunggu para awak humas ini tentunya sangat menarik diikuti.
Dikemas dengan paparan serta diskusi yang berlangsung santai tapi berbobot dengan melibatkan para pembicara handal di bidangnya.
Perhelatan yang dipandu langsung oleh ‘Presiden Republik Bambu’ Wahyuddin Junus, sosok yang tak asing dalam dunia literasi, alam dan kopi dan inisiator wisata kampung bambu toddopulia di Kab.Maros.
Dalam sambutannya, Kepala P3E SUMA yang diwakili oleh Sekertaris P3E SUMA Dr. Azri Rasul sangat mengapresiasi pertemuan ini.
“Sangat menarik, sebab menggandeng media yang ‘concern’ pada lingkungan,”imbuhnya dihadapan peserta kegiatan kehumasan.
Menurutnya, bagaimana caranya seni dalam menulis itu menarik perhatian pada pembacanya.
Ia menambahkan, Bagaimana cara memahami serta mewujudkan dalam bentuk wujud tulisan
“Dibutuhkan fokus untuk bisa terlebih
saat era digital ini dengan ‘era disruptif’ dengan perubahan yang mendasar,”pungkas Kepala Tata Usaha P3E SUMA ini.
Sementara itu Redaktur dari Mongabay Indonesia, Sapariah Saturi mengungkapkan bagaimana cara menyajikan penulisan berita lingkungan.
“Di Mongabay kami melihat isu-isu lingkungan juga mendengarkan isu isu dari KLHK,”tuturnya dihadapan peserta melalui tautan daring.
Sapariah pun menambahkan struktur penulisan ada beberapa bentuk baik dari ‘straight news’, ‘future’ hingga siaran pers.
“Dalam pembuatan berita adalah model ‘straight news’, atau piramida terbalik,”pesannya.
Menurutnya, perhatikanlah inti berita, teras berita hingga kaidah ‘5W+1H’ (What, Who, When, Why, Where dan How) Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Dimana dan Bagaimana.
Kak Ira, demikian sapaan akrab dari redaktur mongabay indonesia ini mengungkapkan bahwa metode ini awalnya dikenalkan oleh Rudyard Kipling (1865) seorang penulis sekaligus penyair.
Buatlah tulisan yang sangat menarik dan mengunggah minat pembacanya.
“Jangan pernah merubah makna dalam teknik penulisan,”pesan sosok wanita jurnalis senior ini.
Di kesempatan yang sama, Hadir pula Narasumber dari sosiolog media, Syamsuddin Simmau.
Sosiologi berkaitan erat dengan perilaku manusia dan lingkungan.
Dalam sosiologi, Manuel Castells mengungkapkan
Masyarakat jaringan, Sementara Jean Baudrillard mengatakan ‘Fantasmagoria’ atau manusia- manusia hanya menghasilkan fantasi.
“Gabungan Buadrillard dan Castells adalah masyarakat hyperfantasi,”ujar jurnalis sejak tahun 1991 ini.
Ia pun tak menampik, keduanya juga dapat menjadi Informasi Publik tergantung cara kita meramunya.
Menurutnya, hal ini tak dapat lepas dari respon publik menyangkut persepsi, sikap dan tindakan.
Menurutnya kehadiran Media untuk mengedukasi hingga mendorong publik melakukan tindakan.
Dalam dunia media terbagi-bagi antara lain media ‘mainstream’, media bisnis,
media komunitas dan media yang berpihak.
Hingga masuk ke ranah media sosial, ‘masyarakat maya’ dan ‘citra fantasi’
“Jangan lupa ‘Presence dan Co-presense’ atau Kehadiran sosial dan kehadiran bersama,”tambah founder Maupa ini.
Syamsuddin kembali mengungkapkan, Jangan lupakan unsur Intensitas informasi yang mendorong perhatian bersama untuk mengisi citra ini.
“Jangan lupa pada tindakan kolektif serta mengikuti kaidah,”pungkasnya.
Sementara itu pada sesi teknik penulisan siaran pers dan ‘media breafing’ menampilkan Anis Kurniawan pembicara dari Founder KlikHijau.com.
Menurut Anis, Isu lingkungan saat ini menjadi fenomena yang sangat penting.
“Domain authority menjadi sangat penting untuk membangun,”pesannya.
“Press Release kegiatan bisa berupa reles sebelum kegiatan atau setelah kegiatan,”tambahnya
Anis juga mengatakan bahwa Siaran pers itu penting karena harus dibagikan yang mengandung informasi penting.
“Kapan dan apa momentum membuat siaran pers,
Siaran pers dibuat dengan relevansi tupoksi,” beber Anis.
Siaran pers tak hanya laporan kegiatan, tapi juga ada pandangan atau pesan penting yang disampaikan.
“Apa yg perlu disiapkan dalam membuat siaran pers, Penguasaan bahan dan substansi informasi (framing),”ungkap Founder KlikHijau, putra kelahiran Butta Panrita Lopi ini.
Ia berujar bahwa agar siaran pers menarik dan diterima oleh media, Tulislah dengan struktur yang baik dengan standar EYD (Ejaan yang Disempurnakan)
Memilih fokus topik yang terlihat pada pilihan judul yang menarik serta pilihan pada media relevan (prioritas)
“Jangan lupa Selalu melampirkan kontak person yang bisa dihubungi media sebagai informasi tambahan,”katanya.
Persiapkan foto terbaik, model ‘landscape’ dengan kapasitas maksimal 2 mb.
“File siaran pers dikirim dalam bentuk ‘word’ untuk redaksi media serta ‘file pdf’ dishare ke grup tertentu sesuai kebutuhan,”tandasnya.
Sementara itu, Renny Puteri Harapan Rani, S.Ap., M.Ap. hadir dengan membawakan materi bertema Manajemen Komunikasi Media dan Pengelolaan Media Sosial mengungkapkan strategi merancang konten yang relevan.
“Strategi komunikasi dan strategi konten,” tambahnya.
Konten sosmed kurang diminati yang kaku, jangan lupa faktor narasi dan visualisasi.
“Disinilah peran kita agar bagaimana merancang konten yang lebih menarik untuk masyarakat,”ungkap Renny.
Merancang pola, Jangan terlalu kaku terhadap apa yang akan kita tampilkan.
Ia mengungkapkan beberapa strategi diantaranya Dalam menyajikan konten itu, strategi komunikasi sangat dibutuhkan.
Jangan lupa untuk bermain ‘caption’ yang pendek- pendek tapi mudah dicerna.
“Libatkan tim penyedia konten, Bertransformasilah ke dunia digital,”tambahnya.
Strategi komunikasi bisa melibatkan dunia milenial dengan melibatkan ‘konten kreator’.
Buat video, ambil foto, buat beritanya.
“Libatkan ‘tim creator’ agar informasi yang ingin disampaikan dapat tersampakani ke ranah publik
melalui penyajian ke media atau konten di sosmed,”ujarnya di hadapan peserta.
Dilanjutkan dengan pembahasan Teknik Fotografi oleh Taufiq Ismail
Menurutnya pada Dunia Fotografi beberapa aspek sangat berkaitan erat.
Antara lain, kuasai komposisi fotografi tersebut dengan memastikan unsur cahaya.
“Jangan sesekali menggunakan digital zoom (memperbesar obyek) karena akan berpengaruh ke pixel atau ketajaman gambar,” ujar Taufiq seorang kontributor dari KlikHijau dan pewarta foto.
Ia juga memberikan tips, agar
Sering-sering memotret sehingga skill menjadi terasah.
“Jangan lupa ‘angle fokus’ Perhatikan grid foto dan usahakan intens memotret model portrait,”ungkap pemerhati kupu kupu ini.
‘Angel’ pemotretan secara umum dan khusus, sehingga apa yang digambarkan di artikel nantinya akan lebih melengkapi.
“Untuk di Instagram, lebih bagus yang melakukan aktivitas dan usahakan foto di Instagram yang paling menarik di urutan pamungkas yakni ‘grid’ ke-10,”kuncinya.
Kegiatan ini juga dihadiri dengan antusias para ‘awak media’ dari UPT Satker LHK SulSel serta ‘tim creative’ dari KlikHijau dengan tetap menerapkan Standar Prokes yang ketat.
Dijadwalkan, acara akan berlangsung hingga Selasa (29/03/2022) dengan materi pendalaman serta praktek.